BSIP BERKARYA: PENGELOLAAN BAHAN ORGANIK UNTUK LAHAN KERING MASAM
Jumat (30/08/2024), BPSI Tanah dan Pupuk kembali menyelenggarakan Bimtek Online Seri#8 dengan Tema “Pengelolaan Bahan Organik untuk Lahan Kering Masam”. Kegiatan Bimtek ini dibuka oleh Kepala BPSI Tanah dan Pupuk, Dr. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc, diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, penyuluh pertanian, ASN, Pegawai Swasta dan perusahaan di bidang pertanian. Narasumber kegiatan Bimtek Online Seri#8 kali ini adalah Septiyana, SP., M.Si dan moderator oleh Kiki Zakiyah, S.P., M.P.
Pada pemaparan materi bimtek kali ini, Septiyana menjelaskan bahwa lahan kering masam berpotensi dalam mendukung kebutuhan pangan, luas lahan kering masam mencapai 67,5% dari luas total lahan pertanian yang tersebar di luar pulau jawa. Tanah masam merupakan tanah yang didominasi mineral kaolinit, oksida besi dan aluminium serta kandungan Al yang semakin meningkat pada lapisan tanah bawah yang memiliki pH kurang dari 5,5.
Faktor pembatas lahan kering: (1) Kemasaman tanah (pH <5,5); (2) bahan organik rendah dan miskin elemen biotik; (3) Fiksasi P tinggi; (4) Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) rendah; (5) Kadar Al tinggi; (6) Kandungan besi dan mangan mendekati batas meracuni; dan (7) Erosi tinggi. Komponen bahan penyusun tanah: (1) Udara 25%; (2) Padat Mineral 45%; (3) Padatan Organik 5%; (4) Cairan 25%.
Bahan organik tanah adalah komponen tanah yang terdiri atas residu/sisa-sisa jaringan tanaman atau hewan yang telah mengalami perombakan atau dekomposisi dan humifikasi baik sebagian atau seluruhnya. Sumber Bahan Organik: biomas segar, kompos dan pupuk organik. Manfaat bahan organik: (1) mensuplai nutrisi dan siklus hara; (2) kemanpuan menahan air; (3) pembentukan struktur dan agregasi tanah.
Proses dekomposisi bahan organik melalui 3 reaksi, yaitu: (1) Reaksi enzimatik atau oksidasi enzimatik, yaitu reaksi senyawa hidrokarbon yang terjadi melalui reaksi enzimatik menghasilkan produk akhir berupa karbon dioksida (CO2), air (H2O), energi dan panas; ((2) Reaksi spesifik berupa mineralisasi dan atau immobilisasi unsur hara essensial berupa hara nitorgen (N), Fosfor (P), dan belerang (S); (3) Pembentukan senyawa-senyawa baru atau turunan yang sangat resisten berupa humus tanah.
Urutan kemudahan dekomposisi: (1) gula, pati, dan protein sederhana; (2) protein kasar (protein yang lebih kompleks); (3) hemiselulosa; (4) selulosa; (5) lemak, minyak dan lilin; serta (6) lignin.
Bimtek online sesi #8 BPSI Tanah dan Pupuk diikuti dengan sangat antusias oleh peserta, terlihat pada saat sesi tanya jawab. Diharapkan dengan adanya bimtek ini dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai pengelolaan bahan organik untuk lahan kering masam. Pertanian Cemerlang, Indonesia gemilang. (RR, M.Is, AFS, Mtm).